Tuesday, April 15, 2008

GARAM BODY SHOP


GARAM BODY SHOP

Perusahaan “Body Shop” adalah perusahaan yang terkenal dengan nilai-nilai etisnya di dalam menghasilkan produk-produk kosmetika. Misalnya, Body Shop tidak menggunakan binatang-binatang sebagai bahan kelinci percobaan, mereka sangat berkomitmen untuk meningkatkan perekonomian para penghasil bahan-bahan kosmetik di kawasan negara-negara dunia ketiga, mereka juga menjaga kelestarian alam dan lingkungan hidup, menentang (KDRT) Kekerasan dalam rumah tangga, dan terus mengobarkan semangat kepercayaan diri (self-esteem) bagi semua wanita.


Namun tiba-tiba, Dame Anita Roddick, pendiri perusahaan kosmetik “Bodyshop”. Menyatakan bahwa saham Body Shop telah dijual kepada perusahaan kosmetik raksasa L’Oreal pada tahun 2006. Banyak orang sangat kecewa dengan keputusan dari Body Shop ini, apa sebab? Karena perusahaan L’Oreal adalah perusahaan yang dijuluki sebagai perusahaan yang paling tidak bertanggung jawab di dunia. Sehingga media surat kabar “The Independent” melakukan polling dan hasilnya masyarakat sangat kecewa. Popularitas Body Shop kian menurun dengan adanya keputusan ini, sehingga menimbulkan kritik tajam dari berbagai pihak.


Menanggapi berbagai kritikan tersebut Dame Anita Roddick berkata, “Justru dengan masuknya Body Shop ke jajaran L’Oreal, kami bisa menularkan nilai-nilai luhur kami kepada L’Oreal.” Ini adalah keputusan yang mengejutkan, yaitu adanya komitmen untuk mempunyai pengaruh yang baik ditengah segala situasi yang tidak baik. Roddick bersama Body Shop-nya tidak ingin masuk terjerumus kepada sistem yang dibangun L’Oreal tetapi justru ingin “menggarami” L’Oreal dengan nilai-nilai luhur yang diyakininya.


Bagaimana dengan orang beriman atau orang beragama? Apakah kita juga malah ingin ikut-ikutan terjebak sistem? Kita dituntut menjadi garam untuk menggarami dan mencegah terjadinya “ke-busuk-an” bukan ikut-ikutan menjadi busuk. Orang Kristen seringkali hanya ingin berada ditempat yang sudah ok, kalau begitu mana fungsi garamnya? Padahal kita dituntut bukan untuk menggarami lautan, percuma kalau kita menggarami lautan.


“Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.”

(Matius 5:13)

No comments: