Monday, January 14, 2008

Mental Juara:


Mental Juara:

Kalah Di Awal, Bukanlah Akhir Dari Pertandingan


Copa Dji Sam Soe Indonesia, baru saja berakhir, kali ini yang menang adalah tim Sriwijaya F.C, atas Persipura. Sriwijaya F.C. pada awalnya bukanlah tim unggulan. Tetapi meskipun bukan tim unggulan mereka tidak berputus asa di dalam menghadapi lawan-lawan yang lebih senior “kemenangan” dari mereka.


Di acara final tadi malam, ada hal yang menarik untuk diperhatikan. Persipura, yang di tahun lalu sampai ke babak final dan hampir memenangkan final kalah oleh Arema. Rasanya copa kali inipun di atas kertas mereka menjadi klub “raksasa” yang kenyang pengalaman menang juga. Di menit-menit awal, Persipura mendobrak dan menggempur Sriwijaya F.C, sehingga Sriwijaya F.C kebobolan di menit awal.


Menyerah? Merasa tidak mampu? Pasrah? Putus asa? Ini sih bukan mental juara. Tetapi tidak dengan Sriwijaya F.C. Kemenangan bukanlah didasarkan pada kekalahan di awal pada saat mereka hendak memulai bertanding. Tetapi kemenangan yang sesungguhnya adalah ketika mereka mau berusaha dengan sungguh-sungguh bangkit, dan mengejar kekalahan. Tidak loyo tetapi meningkatkan stamina, tidak statis tetapi dinamis, tidak hilang harapan tetapi penuh semangat, tidak mandeg tetapi Kreatif. Dengan tekad baja dan kepercayaan yang tinggi, mereka akhirnya mampu menyamakan kedudukan sampai babak kedua berakhir. Posisi “score” tetap berimbang 1 lawan 1 sampai 2 x perpanjangan waktu, hingga harus diselesaikan dengan adu pinalti.


Mereka terus bertahan di titik ini, bahkan kepercayaan diri semakin tumbuh, dan mereka sudah siap dengan mental pemenang, kenapa? Karena mereka sebelumnya sudah punya pengalaman di pertandingan sebelumnya melawan Persija Purwakarta. Dari pengalaman itu mereka tahu, bahwa mereka memiliki sesuatu yang luar biasa; kiper yang handal, Penendang bola yang ciamik, dan pelatih yang bisa dipercaya dan membangkitkan semangat. Sehingga mereka tahu mereka punya kekuatan di atas “angin” sekarang melawan Persipura. Buktinya, persipura gentar, tendangan Pinalti pertama gagal dan kedua gagal disarangkan ke gawang yang dijaga Ferry. Akhir penali ini adalah 3:2 untuk Sriwijaya F.C. Komentator mengatakan dari tim Anak Bawang menjadi Pemenang.


Ada hal yang menarik, mereka bertanding kalah di awal tetapi tidak menyerah. Kalau melihat pertandingan ini, rasanya seperti pergumulan hidup dan kerohanian kita. Kita ditetapkan Tuhan untuk menjadi pemenang di dalam menjalani pergumulan hidup, Roma 8:37; Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita. Tetapi kita awalnya sering kalah, karena kalah terus berputus asa dan menyerah. Kita terus berkutat dan berkanjang dengan dosa-dosa kita. Pergumulan masalah seksuaitas, pornografi, kesombongan diri, rendah diri, keangkuhan, “perbuatan daging,” dan kita terus terbawa arus dan tenggelam di dalamnya. Semua itu karena kita merasa tidak mampu. Kita ditetapkan untuk menjadi pemenang, tetapi kita sering justru tidak memiliki mental pemenang.


Kita senang dengan “kemenangan-kemenangan” yang kelihatan tetapi tidak menganggap pentingnya perlu memperjuangkan kemenangan dalam hal rohani. Kalau dalam Copa Dji Sam Soe Indonesia, para pemenang akan disorot dan dipuji dengan dijadikan “headline” berita, tidak halnya dengan kerohanian karena kerohanian itu selalu seringnya berhubungan dengan hati “yang tersembunyi” dan tidak populer. Tetapi yakinlah, hati yang baik akan menghasilkan kualitas hidup yang baik yang memampukan kita menjadi pemenang atas kehidupan. Jangan menyerah, sebab ada kekuatan yang tersembunyi yang maha dahsyat dalam hidup kita. Ingat 1 Yohanes 4:4 Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia.


Ya, kita dilahirkan untuk menjadi pemenang, kekuatan sudah Tuhan sediakan. Masalahnya, apakah kita mempunyai mental pemenang?

No comments: